Makalah
WIRELESS
(OFDM,LAN,
dan Securyti Encryption)
Di susun oleh:
Musta’iem : 11.55201.980
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MADURA
2011-2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Era globalisasi dan liberalisasi telah
mendorong timbulnya saling ketergantungan antar negara.
Situasi ini telah menciptakan peluang sekaligus ancaman sehingga berbagai
negara merasa perlu melakukan
penyesuaian langkah kebijakan untuk menghadapinya. Indonesia sebagai bagian
dari masyarakat global tidak terlepas
dari perubahan yang terjadi baik di
tingkat regional maupun global.
Tahun 2012 dan seterusnya dianggap
sebagai tahun yang sangat penting dengan
terbentuknya perdagangan bebas baik di tingkat regional maupun global.
Bangsa Indonesia perlu mempersiapkan
diri agar bisa memanfaatkan perubahan sebagai peluang demi
eksistensi bangsa sekaligus terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera. UNIRA memiliki peranan yang
sentral karena tingkat kemajuan dan
kesejahteraan suatu bangsa hanya bisa dicapai jika masyarakatnya bisa menguasai dan memanfaatkan sains dan
teknologi dengan sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
suatu visi yang mampu
membawa UNIRA memanfaatkan segenap potensi dan sumber dayanya dalam
menghadapi tahun 2012 dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
Ø Apa yang dimaksud dengan sinyal OFDM yang digunakan
standart wireless 802.11a
Ø Penjelasan tentang sinyal radio yang digunakan
wireless LAN 802.11b
Ø System security yang ada pada wireless LAN dan
encryption tipe
C. Tujuan Permasalahan
Ø Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sinyal
OFDM yang digunakan wireless pada umunya
Ø Untuk lebih memahami segala sesuatu yang berkenaan
dengan sinyal radio yang digunakan wireless LAN
Ø Agar dapat memahami tentang system security yang ada
pada wireless LAN dan encryption tipe .
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan
Wireless
Wireless
atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung
antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan
menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada dasarnya
wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung
antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur
lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media
lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara.
Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan
nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.
Adapun
pengertian lainnya adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan
Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Terdapat tiga varian terhadap standard tersebut yaitu
802.11b atau dikenal dengan WIFI (Wireless Fidelity),802.11a (WIFI5), dan
802.11. ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi wireless
LAN 802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada
band frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a, untuk transfer data kecepatan
tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54
Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Wireless LAN
Wireless
Local Area Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang
biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar
client menggunakan media wireless, chanel frekuensi serta SSID yang unik untuk
menunjukkan identitas dari wireless device.
Komponen pada WLAN
Untuk
bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama
yang harus disediakan, yaitu :
1. Access
Point
Access
Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang
ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi.
Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan
menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya
untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
2. Wireless
LAN Interface
Alat
ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop.
Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah
dipasangkan pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual
belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai
Wireless LAN Adaptor USB.
3. Mobile/Desktop
PC
Perangkat
akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN
interface baik dalam bentuk PCI maupun USB. Antena External, digunakan untuk
memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user),
misal : antena kaleng.
OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang
menggunakan beberapa buah frekuensi (multicarrier) yang
saling tegak lurus (orthogonal). OFDM
(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) untuk mengambil frekuensi
5GHz dan membaginya kedalam multiple frekuensi. Dengan kata lain, OFDM dapat
memakan lebih banyak waktu untuk melakukan pengiriman data
selama masih satu lingkup
DSSS (Direct-Sequence
Spread Spectrum), yaitu membantu pencegahan interferensi oleh berkembangnya
sinyal yang berlebihan pada beberapa frekuensi. Dengan kata lain DSSS mengambil
byte dari setiap data, kemudian memisahkan beberapa bagian dan mengirimkan
bagian itu pada waktu yang bersamaan melalui multiplexing dalam frekuensi
berbeda. Selanjutnya byte yang di seleksi di potong kemudian dikirim ke
frekuensi yang lain. Ini membantu untuk meningkatkan bandwidth, dan mengijinkan
multiple devices di operasikan pada satu WLAN. Selama waktu dan frekuensi tidak
bentrok, data akan di kirim ulang. DSSS adalah suatu
metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya
berada pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz.
1.
Standar 802.11b
Mengirimkan sinyal dengan metode direct sequence spread
spectrum (DSSS) dalam jangkauan frekuensi 2.4 GHz dengan kecepatan 11 Mbps.
2.
Standar 802.11a
Mengirimkan sinyal dengan metode orthogonal frequency
division multiplexing (OFDM) dalam jangkauan frekuensi 5 GHz dengan kecepatan
54 Mbps.
3.
Standar 802.11g
Mengirimkan sinyal dengan metode orthogonal frequency
division multiplexing (OFDM) dalam jangkauan frekuensi 2.4 GHz dengan kecepatan
54 Mbps.
IEEE meratifikasi komunikasi jaringan 802.11a dan
802.11b standar nirkabel pada tahun 1999, untuk menciptakan sebuah standar
teknologi yang dapat menjangkau beberapa jenis pengkodean fisik, frekuensi dan
aplikasi dalam cara yang sama 802.3 Ethernet standar telah berhasil diterapkan
pada 10 Mbps, 100 dan 1.000 teknologi atas serat dan berbagai jenis tembaga.
802.11b standar dirancang untuk beroperasi pada
pita 2,4 GHz menggunakan Urutan Langsung Spread Spectrum (DSSS) teknologi.
Standar 802.11a, di sisi lain, dirancang untuk beroperasi di 5 GHz UNII
(Unlicensed National Information Infrastructure) Band. standar 802.11a
menggunakan frekuensi skema Divisi Orthogonal Multiplexing.
Standar 802.11a, yang mendukung kecepatan data
hingga 54 Mbps, adalah analog Fast Ethernet untuk 802.11b, yang mendukung
kecepatan data hingga 11 Mbps. Seperti Ethernet dan Fast Ethernet, 802.11b dan
802.11a menggunakan MAC identik (Media Access Control). Namun, sementara Fast
Ethernet menggunakan skema fisik encoding-layer sama seperti Ethernet (hanya
lebih cepat), 802.11a menggunakan skema pengkodean yang sama sekali berbeda,
yang disebut OFDM (orthogonal frekuensi division multiplexing).
FCC telah dialokasikan 300 MHz spektrum untuk
operasi tanpa izin di blok 5 GHz, 200 MHz yang pada 5,15 MHz sampai 5,35 MHz,
dengan 100 MHz lain pada 5.725 MHz sampai 5,825 MHz. Spektrum dibagi menjadi
tiga bekerja "domain." 100 MHz pertama di bagian bawah dibatasi untuk
keluaran daya maksimum 50 mW (miliwatt). 100 MHz kedua memiliki anggaran 250-mW
daya lebih murah hati, sedangkan 100 MHz atas didelegasikan untuk aplikasi luar
ruangan, dengan maksimum 1-watt output daya. Sebaliknya, kartu 802.11b dapat
memancarkan sebanyak 1 watt di Amerika Serikat. Namun, paling modern kartu
memancarkan hanya sebagian kecil (30 mW) dari daya yang tersedia maksimal
karena alasan konservasi baterai dan pembuangan panas.
Standar 802.11a keuntungan beberapa kinerja dari
frekuensi yang lebih tinggi di mana ia beroperasi. Bergerak sampai ke spektrum
5 GHz dari 2,4 GHz akan menimbulkan jarak pendek. Teknologi 802.11a mengatasi
beberapa kerugian jarak dengan meningkatkan EIRP ke 50 mW maksimal.
OFDM ini dikembangkan secara khusus untuk aplikasi
nirkabel dalam ruangan dan menawarkan kinerja yang jauh lebih tinggi dari
spread-spectrum solusi. OFDM bekerja dengan memecah satu data pembawa kecepatan
tinggi menjadi beberapa subcarrier kecepatan yang lebih rendah, yang kemudian
ditransmisikan secara paralel dengan cara DMT, para tha sama digunakan oleh
modem ADSL. Setiap pembawa kecepatan tinggi adalah 20 MHz lebar dan dipecah
menjadi 52 sub-kanal, masing-masing sekitar 300 KHz lebar. OFDM menggunakan 48
dari sub-kanal untuk data.
Sub buluh dalam pelaksanaan OFDM adalah sekitar
300 KHz lebar. Pada akhir rendah dari gradien kecepatan, BPSK (fase shift
keying biner) digunakan untuk mengkodekan 125 Kbps data per saluran,
menghasilkan 6.000 kbps, atau 6 Mbps, data rate. Menggunakan keying quadrature
phase shift, Anda dapat melipatgandakan jumlah data dikodekan menjadi 250 Kbps
per channel, menghasilkan 12 Mbps data rate. Dan dengan menggunakan 16 tingkat
quadrature amplitude modulation (4QAM) pengkodean 4 bit per hertz, Anda dapat
mencapai data rate 24 Mbps. Standar 802.11a menetapkan bahwa semua produk
sesuai 802.11a harus mendukung kecepatan data dasar.
Teknologi VOCAL, perpustakaan perangkat lunak
modem Ltd termasuk rangkaian lengkap ETSI / ITU / IEEE modulasi compliant,
dioptimalkan untuk eksekusi pada ANSI C dan memimpin DSP arsitektur (ADI, AMD,
ARM, CEVA, LSI Logic ZSP, MIPS dan TI). Perangkat lunak ini modular dan dapat
dijalankan sebagai tugas tunggal di bawah berbagai sistem operasi atau dapat
mengeksekusi mandiri dengan kernel sendiri.
Jaringan wireless: jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses Internet.
Ø Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
Ø Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
Ø Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
Ø Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa.
Wireless LAN Security
WEP
(Wired Equivalent Privacy)
WEP merupakan suatu
algoritma enkripsi yang digunakan oleh shared key pada proses autentikasi untuk
memeriksa user dan untuk meng-enkripsi data yang dilewatkan pada segment jaringan
wireless pada LAN.
WEP digunakan pada standar IEEE 802.11. WEP juga
merupakan algoritma sederhana yang menggunakan pseudo-random number generator
(PRNG) dan RC4 stream cipher.
RC4 stream cipher digunakan untuk decrypt dan encrypt.
Alasan
memilih WEP
WEP merupakan
sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni
Ø Exportable
Ø Reasonably strong
Ø Self-Synchronizing
Ø Computationally Efficient
Ø Optional
WEP dimaksudkan
untuk tujuan keamanan yakni kerahasiaan data, mengatur hak akses dan integritas
data. Selain WEP terdapat standar lain yakni standar 802.1x yakni EAP atau
VPN.
WEP
Keys
WEP keys
diimplementasikan pada client dan infrastrukturnya digunakan pada Wireless LAN.
WEP keys ini merupakan alphanumeric character string yang memiliki dua fungsi
pada Wireless LAN. Pertama, WEP keys ini dapat digunakan untuk verifikasi
identitas pada authenticating station. Kedua, WEP keys dapat digunakan untuk
data encryption.
WEP keys
terdiri atas dua tipe, yakni tipe 64-bit dan tipe 128-bit. Untuk memasuki
static WEP keys melalui client atau infrastruktur seperti bridge atau access
point adalah muda.
Berikut pada
gambar 10.1 menunjukkan konfigurasi program untuk memasuki WEP keys. Terkadang
tampilan untuk memasuki WEP keys berupa checkbox yang menyeleksi 40-bit atau
128-bit WEP. Terkadang tampilannya bukan checkbox, oleh karena itu
administrator harus mengetahui berapa banyak karakter yang ditanyakan. Pada
umumnya software client akan mengijinkan untuk memasukkan WEP keys baik berupa
format alphanumeric (ASCII) ataupun hexadecimal (HEX)
Gambar
10.1 Memasuki WEP keys melalui client device
Static
WEP Keys
Untuk
mengimplementasikan static WEP keys ini kita harus mengatur secara manual WEP
key pada access point dan dihubungkan ke client. Pada gambar 10.2 ini untuk
memasuki WEP keys melalui infrastruktur.
Gambar
10.2 Memasuki WEP keys melalui infrastruktur
Centralized
Encryption Key Servers
Centralized encryption key servers ini digunakan atas dasar
alasan-alasan berikut:
Ø centralized key generation
Ø centralized key distribution
Ø ongoing key rotation
Ø reduced key management overhead
Beberapa nomor dari
device yang berbeda dapat bertindak sebagai Centralized key server. Berikut ini
gambar Centralized Encryption Key Servers:
WEP
Usage
Ketika WEP
diinisialisasi, paket data akan dikirimkan dengan menggunakan WEP untuk
meng-encrypt. Namun paket header data yang berisi MAC address tidak mengalami
proses encrypt. Semua layer 3 yang berisi source dan destination mengalami
encrypt.
Advanced
Encryption Standard (AES)
AES merupakan
pengganti algoritma RC4 yang digunakan pada WEP. AES menggunakan algoritma
Rijndale.
Filtering
Merupakan
mekanisme keamanan dasar yang digunakan untuk mendukunng WEP dan atau AES.
Filtering memiliki arti menutup semua hubungan yang tidak diijinkan dan membuka
semua hubungan yang diijinkan. Filtering terdiri dari tiga tipe dasar yang
dapat diimplementasikan pada WLAN, yakni:
Ø
SSID
Filtering
Ø
MAC
Address Filtering
Ø
Protocol
Filtering
SSID Filtering
merupakan metode penyaringan/ filtering yang bersifat elementer dan hanya
digunakan untuk mengontrol hak akses. SSID merupakan nama dari jaringan.
MAC Address
Filtering merupakan metoda filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address
yang bersangkutan. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan illustrasi MAC
filters:
MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan
yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:
Ø pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access
point
Ø sniffing terhadap WLAN
Protocol Filtering merupakan metoda yang memungkinkan WLAN dapat menyaring
paket-paket yang melalui jaringan dari layer 2 hingga layer 7. Berikut
illustrasi dari protocol filtering:
Attack
On Wireless LAN
Seorang
hacker dapat melakukan beberapa tindakan yang tujuannya adalah untuk memperoleh
hak akses secara paksa dari suatu WLAN. Beberapa metoda yang digunakan
hackerantara lain:
Ø Passive attack (eavesdropping)
Ø Active attack
Ø Jamming attack
Ø Man in the middle attack
Passive Attack
Eavesdroping merupakan
penyerangan ke WLAN yang paling sederhana dan efektif. Metode ini tanpa
meninggalkan jejak dari hacker itu sendiri. Berikut contoh illustrasi dari
Passive attack:
Active attack
Merupakan metode hacking
yang memungkinkan seseorang mendapat hak akses yang digunakan untuk tujuan
merusak. Dengan metode ini memungkinkan hacker dapat mengacak-acak data pada
jaringan. Berikut contoh illustrasi dari Active attack:
Jamming attack
Merupakan metode yang dapat mematikan supply tegangan pada suatu jaringan.
Contohnya:
Man in the middle attack
Metode yang juga
dikenal dengan istilah membajak. Berikut contoh illustrasinya:
BAB III
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi jaringan wireless yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah kami.
Penulis banyak berharap
kepada para pembaca yang budiman untuk sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.